Jakarta - Sebanyak 29 pelaku seni dan budaya menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) pada Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia Tahun 20...
Jakarta- Sebanyak 29 pelaku seni dan budaya menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) pada Malam Apresiasi Kebudayaan Indonesia Tahun 2022 di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, Jumat (9/12).
Mewakili Aceh, Aceh Documentary menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun 2022 untuk kategori media. Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) adalah program penghargaan tahunan dalam bidang kebudayaan dari pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kepada individu, kelompok, dan lembaga yang berkontribusi, berprestasi dan berdedikasi tinggi terhadap upaya pemajuan kebudayaan Indonesia.
Program ini adalah bentuk komitmen pemerintah terhadap pemajuan kebudayaan dalam rangka pembangunan jati diri dan penguatan karakter bangsa Indonesia. Ada tujuh kategori yang mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia, antara lain; Kategori Gelar dan Tanda Kehormatan dari Presiden RI, Kategori Pelopor dan Pembaru, Kategori Maestro Seni Tradisi, Kategori Pelestari, Kategori Anak dan Remaja, Kategori Lembaga, dan Kategori Media.
"Anugerah ini adalah komitmen tim Aceh Documentary yang terus mengisi dan bergerak konsisten khususnya untuk isu-isu kebudayaan dalam arti seluas-luasnya. Kami berharap capaian ini menjadi energi perjuangan film dokumenter di Aceh" Sebut Faisal, Ketua Yayasan Acéh Dokumenter melalui rilis yang dikirimkan kepada redaksi www.acehmediaart.co Jumat malam (9/12/2022).
Malam Apresiasi Kebudayaan yang dilaksanakan ini dihadiri oleh penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2022, para gubernur yang usulannya ditetapkan sebagai WBTb Indonesia 2022, budayawan dan pemerhati budaya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa misi kebudayaan saat ini lebih dari merawat tradisi.
“Misi kebudayaan yang saat ini kita dorong, tidak hanya upaya merawat tradisi peninggalan leluhur, tetapi juga membuatnya terus adaptif dan relevan,” kata Nadiem.
Untuk diketahui, acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai apresiasi sekaligus pengingat pentingnya pelestarian budaya.***