BANDA ACEH - Mantan Aktivis GAM, memprotes keras terhadap dinyanyikannya Hikayat Prang Sabi yang merupakan syair pembangkit semangat pera...
BANDA ACEH - Mantan Aktivis GAM, memprotes keras terhadap dinyanyikannya Hikayat Prang Sabi yang merupakan syair pembangkit semangat perang di Aceh oleh Niken KDI dengan arransmen dangdut dan direkam untuk dikomersilkan.
"Syair Hikayat Prang Sabi pembangkit semangat perang di Aceh karangan Tgk Chik Pante Kulu yang telah dikumandangkan sejak masa peperangan dengan Belanda menjadi syair yang dihormati oleh seluruh rakyat Aceh. Tgk. Chik Pante Kulu merupakan Sosok tokoh Ulama Kharismatik Aceh yang dengan susah payah mengarang hikayat tersebut guna untuk membangkitkan semangat pejuang untuk mengusir Penjajah Belanda," kata Fachrurrazi, di Banda Aceh, 14 Juli 2014.
Dia menyatakan, syair itu juga turut dikumandangkan oleh tentara GAM sebelum Penandatanganan MoU Helsinki. Namun, kata dia, tingkah Niken telah menjatuhkan marwah Hikayat tersebut.
"Kami kecewa ketika mendengar dan melihat Vidio klip Hikayat Prang Sabi yang dinyanyikan oleh Cut Niken. Itu merupkan penghinaan. Sebagai langkah damai, kami minta lagu tersebut segera ditarik dari youtube yang telah tersebar luas dan Cut Niken beserta krunya meminta ma'af kepada rakyat Aceh," kata Fachrurrazi.
Fachrurrazi juga mengatakan, hal-hal yang menyangkut kebanggaan rakyat Aceh seperti Hikayat Prang Sabi, sebaiknya tidak dijadikan bahan komersial dan tempat mencari popularitas. HIkayat Prang sabi sangat berbeda dengan Hikayat-hikayat lainnya. Kata dia, tidak wajar bagi Niken yang merupakan seorang penyanyi dangdut KDI untuk menyanyikan hikayat tersebut dengan bahasa Aceh yang tidak begitu fasih.
"Itu adalah lagu semangat perang, musik yang sesuai untuknya adalah orchestra atau marching band yang dinyanyikan oleh orang-orang yang benar-benar ahli dengan persiapan yang cukup, bukan dinyanyikan sembarangan untuk joget-joget dan mencari tenar sebagaimana yang dibuat oleh Cut Niken," kata Fachrurrazi.
Fachrurrazi menyatakan, dia dan rekan-rekan sama sekali tidak akan bernegosiasi dengan pihak ILA Production tentang lagu tersebut. Karena, menurutnya, itu bukan masalah kebebasan mengekspresikan seni, tetapi itu adalah masalah harga dari sebuah karya seni yang legendaris milik seluruh rakyat Aceh dari zaman ke zaman.
Fachrurrazi juga menekankan kepada pemerintah Aceh untuk menjaga keorisinalan hikayat tersebut agar tidak diutak atik oleh pihak-pihak tertentu.
"Sebelum masalah ini menimbulkan konflik yang meluas, kami minta, lagu itu segera dihapus dari youtube dan ILA Production bersama krunya meminta ma'af kepada rakyat Aceh," kata Fachrurazi.
Aulia Fitri selaku Sutradara di ILA Production saat dihubungi Senin malam ( 14/07/2014), via telpon seluler mengatakan, "Bahwasanya lagu Hikayat Prangsabi Cipta Tgk. Chik Pante Kulu yang dinyanyikan oleh Cut Niken KDI itu merupakan Singel yang belum dijadikan sebuah album."
Saat ditanya mengenai kecaman dari sejumlah Aktivis tentang beredarnya Singel Hikayat Prang Sabi di Youtube yang dinyanyikian Cut Niken KDI, Aulia Fitri menjawab, "Bahwasanya makna lagu Hikayat Prang sabi tergantung pola pikir, bagaimana yang menilainya."
Sumber: Aceh Online