Berjalan baru sepekan, para pekerja seni berkumpul di sini, untuk berdiskusi dan membuka canda. Menghilangkan penat-penat di kepala. ...
Berjalan baru sepekan, para pekerja seni berkumpul di sini, untuk berdiskusi dan membuka canda. Menghilangkan penat-penat di kepala. Tidak hanya untuk seni tentu saja, karena namanya saja warung. Maka beraneka makanan dan kopi ada di sini. Misalnya saja kopi arabika, yang punya 12 varian rasa. Serta kopi robusta, yang disajikan dengan cara-cara khas. Warung Kande. Ya, di warung ini, kali ini saya ingin bercakap-cakap sebentar dengan Joel Kande tentang seni dan Aceh, yang menurutnya 80% orang Aceh itu mencintai seni. Kecintaaan dan jiwa seni tersebut menurutnya terdapat pada beberapa orang dengan kategori hobi berbeda, misalnya orang-orang yang hobi memancing. Menurut Joel Kande, orang yang suka memancing juga adalah mereka yang suka menikmati seni. "Jeh, pue lom nyoe?" Tanyaku. Sungguh masuk akal juga, ketika Joel Kande pun menjawab; "bahwa yang namanya seni dalam pandangan umum itu adalah memancing". "Mincing itu adalah seni mengolah rasa, yaitu bagaimana melatih kesabaran, mengelola emosi, menimbang rasa" timpalku. "Nah itu dia" lanjut Joel Kande, pekerja seni menurutnya memang bermain secara rasa (feel). Rasa hal yang paling diutamakan. Begitu juga dengan pemancing. "Kebetulan saya juga membuat grup pancing yang berjudul Tarpun Aceh Fishing, yang selama ini bermarkas di warong kande" ungkap Joel. Grup tersebut telah berusia 7 bulan, lahir pada awal Januari 2018 dengan anggota 23 orang, yang bekerjasama dengan grup-grup pancing lainnya yang ada di Banda Aceh. Harapan Joel, ketika ngumpul sambil menyeruput kopi disatu meja, para pelaku seni dan orang-orang yang menikmati seni sekaligus para fisher dapat berbagi dan mengapresiasi seni dengan pengalaman estetisnya masing-masing.
Seni memancing dan seni dalam melakukan kegiatan seni ingin saya padukan sambung Joel Kande. Mancing itu sendiri jika tidak ada seninya maka hanya menghabiskan waktu semata. Seni memancing itu dapat dimulai dengan bagaimana cara memilih joran yang pas, setting lur, benang, termasuk target-target ikan yang mau dipancing, nah.. itu membutuhkan penanganan tersendiri. Nah…kaitannya dengan seni adalah rasa dan sebuah proses capaian dalam seni. Orang yang memiliki bakat seni jika tidak dibarengi dengan kerja keras maka hasilnya hanya sebatas bakat. Orang yang ingin belajar bermusik hendaknya mengenali bahkan harus jatuh cinta dengan instrument pilihannya. Terus berlatih hingga mencapai ke suatu titik yang siap unjuk gigi dalam sebuah panggung pertunjukan. Inilah bagaimana cara kita melatih kesabaran dalam sebuah proses berkesenian. Tidak tiba-tiba langsung dapat ikan yang besar. Hubungan lainnya antara seni dengan memancing adalah kami pernah memproduksi kreativitas melalui umpan ikan, lur, metal jig. Lur atau metal jig ini jika dijual persatuannya 30 ribu dalam bentuk kosong. Keluaran pabrik, nah hari ini untuk menambah kreativitas dan harapannya juga dapat menambah income serta ini juga banyak memudahkan bagi para pemancing hanya perlu merogoh kocek hanya 7 ribu saja dari hasil produksi kreativitas yang sudah kami buat. Inilah satu bentuk kreativitas kami dalam grop pancing tarpun ini. berbahan baku timah, kayu, skotelight, dan beberapa material lainnya. Produk ini juga tergolong dalam seni terap.
Kopi diskusi pagi ini sangat seru. Satu persatu para penikmat seni di kuta raja ini bergabung diantaranya ada Chairiyan Ramli, joel Kande, Dek Sir, Al-Fahmi, Baron, Kaka Buana, Ayah Panton dan juga saya Dedykalee.
Inilah kopi diskusi kami pagi ini. berbicara antara seni dengan aktivitas memancing dalam sebuah kebudayaan yang kompleks. Aceh sebuah daerah kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Aktivitas memancing diaceh sendiri dapat dikatakan peminat paling ramai yang ada di Indonesia. Memancing dan seni adalah bagaimana belajar mengelola rasa. Tidak melulu lafadz saya pikir…saya pikir…saya pikir…dominasi rasa lebih muncul dalam mengeksplorasi seni***(dedykalee).