Banda Aceh _ Dalam rangkaian Aceh Film Festival 2017 yang akan berlangsung di Taman budaya Banda Aceh, pada tanggal 8 sampai dengan t...
Banda Aceh_ Dalam
rangkaian Aceh Film Festival 2017 yang akan berlangsung di Taman budaya
Banda Aceh, pada tanggal 8 sampai dengan tanggal 10 Desember 2017, selain
terdapat berbagai rangkaian acara, juga turut diputar 2 film layar lebar yang
akhir-akhir ini heboh di Indonesia. Keduanya adalah film yang berjudul Night
bus dan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak.
Film Night Bus adalah sebuah film yang bercerita tentang
perjalanan sebuah bus malam menuju kota Sampar, sebuah kota yang didera konflik
bersenjata. Sampar adalah sebuah kota yang difiksikan oleh sang pembuat cerita,
yang tidak lain adalah Teuku Rifnu Wikana, salah seorang aktor berdarah Aceh.
Film yang diproduksi oleh rumah produksi Night Bus Pictures ini
dikabarkan diangkat dari kisah nyata ketika Aceh dalam masa konflik bersenjata
antara GAM dan Pemerintah Indonesia. Film yang dibintangi Tio Pakusadewo, Teuku
Rifnu Wikana, Lukman Sardi dan Donny Alamsyah ini dinobatkan menjadi film
terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2017.
Sedangkan film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak adalah film
yang berkisah tentang seorang janda asal Sumba bernama Marlina (diperankan
oleh Marsha Timothy) yang memenggal kepala seorang perampok, Markus (diperankan
oleh Egi Fedly), yang menyatroni rumahnya.
Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak terpilih untuk tayang
dalam Festival Film Cannes di tahun 2017, tepatnya di Quinzane des realisateurs
(Directors' Fortnight), pada 24 Mei. Film arahan sutradara Mouly Surya ini
menjadi satu-satunya film panjang dari Asia Tenggara yang terseleksi di
festival tahunan tersebut.
Selain Cannes, bersama 17 film lain dari seluruh dunia yang lolos
seleksi, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak juga diputar di Marseille,
Paris, Geneva, Roma, Milan, Florence, dan Brussels. Di Indonesia sendiri, yang
menjadi tempat film ini diproduksi, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak sudah
tayang serentak pada Oktober 2017.
Dalam Aceh Film
Festival (AFF) yang bertema “Refleksi” ini, sutradara Emil Heradi, produser
sekaligus artis Indonesia Darius Sinatrya, dan aktor kenamaan yang juga baru
dinobatkan sebagai aktor utama pemeran terbaik FFI 2017 Teuku Rifnu Wikana,
rencananya juga akan hadir di Aceh untuk memeriahkan acara.
Selain kedua film layar lebar, akan juga diputar beberapa film
lainnya, yang memiliki genre yang berbeda, diantaranya adalah berjudul The
Unseen Words, Ichiro the Wafe, Pining, Hidayah, dan Keude Kupi NAD.***