YOGYAKARTA _ Sehubungan dengan 12 Tahun Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah ...
YOGYAKARTA_Sehubungan dengan 12 Tahun Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Indonesia, mahasiswa dan pemuda Aceh nusantara berkumpul dan mengundang lima tokoh Aceh untuk berdiskusi bersama di Yogyakarta.
Diskusi yang digagas oleh Komite Mahasiswa dan Pemuda Aceh Nusantara (KMPAN) ini adalah salah satu rangkaian dalam acara yang bertema "Surah Damai: 12 Tahun MoU Helsinki 'Diskusi, Kenduri & Aksi'". Acara ini akan berlangsung di tiga tempat dalam dua waktu, yaitu diskusi akan berlangsung di Aula Bale Gadeng; jl. Kartini, No.1a, Sagan, pada tanggal 12 Agustus, Pukul 19.00 WIB.
Diskusi akan diisi oleh pemateri yang merupakan tokoh-tokoh Aceh yang dianggap memiliki pengetahuan dan keilmuan terkait tema yang akan dibahas. Mereka adalah Nasir Jamil (Anggota DPR RI) yang akan menyampaikan materi tentang MoU Helsinki, Nurzahri (DPR Aceh) tentang UUPA, Nezar Patria (Dewan Pers) tentang masa depan Partai Lokal, Fajran Zain (KKR Aceh). dan Feri Kusuma (KontraS) tentang data-data KontraS terkait pelanggaran HAM di Aceh.
Sedangkan pada tanggal 15 Agustus, yaitu kenduri akan berlangsung pada pukul 12.00 WIB di Asrama Iskandar Muda, dan dilanjutkan dengan aksi damai di perempatan tugu Yogyakarta pada pukul 14.00 WIB sampai selesai, di tanggal yang sama.
Kepada acehmediart.com, ketua panitia acara, Iping Rahmat Saputra mengungkapkan bahwa acara ini dibuat untuk mendapatkan gambaran kondisi umum pembangunan politik Aceh pasca MoU Helsinki, serta untuk mengetahui perkembangan program-program yang dilakukan pemerintah terkait UUPA. "Kita akan menggali berbagai informasi terkait Aceh, lalu mencari solusi yang terbaik bersama" Ungkapnya.***