LHOKSEUMAWE_ Bunyi sirine mobil pemadam kebakaran dan ambulans saat siswa sedang belajar, siswa didampingi guru kelas mengevakuasi dir...
LHOKSEUMAWE_ Bunyi sirine mobil pemadam kebakaran dan ambulans saat siswa sedang belajar, siswa didampingi guru kelas mengevakuasi diri ke halaman sekolah sambil berlindung kepala, selanjutnya guru kelas mendata, mengecek jumlah siswa yang telah di evakuasi ke halaman sekolah dan di dalam sekolah bila masih ada, menunggu informasi selanjutnya sambil berzikir dan berdoa.
Tim Pertolongan pertama dan evakuasi membantu korban yang terluka, mimisan & pingsan. Tim Logistik mengamankan dokumen-dokumen penting. Tim pertolongan pertama mengecek ke setiap ruang kelas untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal. Tim pertolongan pertama membantu korban untuk dirujuk ke rumah sakit dibantu oleh PMI. Informasi yang didapat , akan terjadi tsunami akibat gempa cukup besar. Warga sekolah melakukan melakukan penyelamatan dan evakuasi ke titik aman kedua. Guru mendata kembali jumlah siswa di titik evakuasi kedua di akhiri Praktek pemadaman kebakaran dengan tradisional
Penjelasan di atas merupakan Simulasi Tanggap Darurat yang dilakukan oleh yayasan khadam indonesia bersama Dinas Pendidikan Aceh, Sabtu (5/8/17) di SMKN 1 Lhokseumawe, yang merupakan salah satu sekolah yang rentan bencana, karena tidak jauh dari bibir pantai.
Latihan memobilisasi 1.300 siswa dan guru ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman, dan ketrampilan siswa khususnya dokter kecil tentang pertolongan pertama, mengatasi pendarahan, syok, cedera, luka bakar dan pemindahan penderita saat evakuasi. Hal ini diharapkan agar warga sekolah dapat mengantisipasi bencana gempa bumi dan kebakaran yang sewaktu - waktu bisa terjadi.
Simulasi yang diikuti oleh BPBD & PMI Kota Lhokseumawe ini juga diharapkan agar sekolah dapat menguji coba prosedur tetap atau Standart Operational Prosedur (SOP) maupun jalur evakuasi yang telah disepakati bersama, sehingga dapat diidentifikasi informasi yang masih harus disesuaikan dalam prosedur tetap tersebut.
Chaidir Kepala Humas dan Program Pendidikan Aceh menambahkan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari program membangun kesiapsiagaan bencana bagi warga sekolah pada kawasan rawan bencana di kawasan kota Lhokseumawe. Adapun program ini sebagai penguatan kapasitas manajemen sekolah, guru, dan murid di 24 Sekolah SMA,SMK & SLB Se Kota Lhokseumawe. 1.500 penerima manfaat lansung dari kegiatan ini meliputi siswa, guru, Dinas Pendidikan dan PMI serta perangkat desa sekitar.***