Penulis: Chairiyan Ramli Penyunting Tulisan: Dedy Kalee Tulisan ini merupakan rekam jejak team KanDe dalam proses mengikuti sebua...
Penulis: Chairiyan Ramli
Penyunting Tulisan: Dedy Kalee
Tulisan ini
merupakan rekam jejak team KanDe dalam proses mengikuti sebuah iven Holland Festival di
Amsterdam. Bukanlah perkara susah atau mudah, akan tetapi membangun sebuah peradaban
melalui seni budaya dewasa ini harus semakin terbuka. Siapa-pun dapat menyajikan
kesenian indatu hingga ke ujung dunia. Selamat membaca!
Semua berawal ketika datangnya wakil
dari holland festival pada akhir 2016 untuk menemui KanDe di Banda Aceh. Mereka datang dengan keseriusan untuk mengundang KanDe ke Holland festival #70 di Amsterdam. Serangkaian
pembicaraan pun terjadi hingga berakhir dengan sebuah negoisasi. Akhirnya kande pun yakin, ketika melihat keseriusan pengundang yang sangat menginginkan KanDe agar terlibat dan ikut menyemarakkan
festival internasional tersebut.
Tepat pada tanggal 03 Juni 2017, akhirnya KanDe pun bertolak ke Jakarta untuk serangkaian persiapan latihan dan pengurusan
visa. Setiap malam KanDe latihan dan
melakukan evaluasi pemantapan grup di Anjungan Aceh Taman Mini Indonesia Indah demi
penampilan yang solid dan untuk membangun kekompakkan.
Akhirnya setelah
mendapatkan visa dan latihan yang lebih dari cukup, waktu keberangkatan itupun
tiba. Tanggal 13 Juni 2017, pukul 16.00 WIB, team KanDe bergegas menuju
Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta untuk berkumpul dan menyelesaikan
administrasi keberangkatan ke Amsterdam.
Pukul 23.00 WIB akhirnya seluruh team KanDe
sudah berada dalam perut pesawat Garuda Ga 088 yang terbang langsung ke Amsterdam
tanpa transit. Sebuah perjalanan petualang yang ditempuh hampir 14 ribu
kilometer dengan 14 jam terbang.
Tgl 14 Juni 2017, Pukul 08.00 Waktu
Amsterdam pesawat Garuda yg membawa team KanDe akhirnya mendarat selamat di Bandara
Schiphol, untuk selanjutnya dijemput oleh perwakilan Holland Festival. KanDe akhirnya dibawa menuju hotel
Casa Amsterdam untuk melepas lelah, sebelum nantinya beraksi di atas panggung.
Satu hal yang sedang terjadi di sini
bahwa cuaca Amsterdam yang hangat sejalan dengaan musim panas yang sedang
berlangsung. Ini juga sebuah nuansa kehidupan yang begitu eksotis.
Tanggal 15 Juni, Pukul 13.00 waktu Amsterdam,
KanDe menyempatkan diri untuk latihan persiapan terakhir pada sebuah studio di seputaran Amsterdam. Latihan berlangsung sampai jam 15.00.
Tanggal 16 Juni, Pukul 15.00 waktu Amsterdam
Panitia Holland Festival sudah menjemput Team untuk proses sound check di Gedung Paradiso. Sound
check berlangsung sampai jam 17.30, dan setelah itu KanDe kembali ke Casa
Hotel untuk persiapan akhir menuju performance
pada pukul 20.30.
Pukul 19.00 panitia siap menjemput ke
hotel. Akhirnya team KanDe siap sejak pukul 20.00 di Paradiso Hall, sebuah
gedung pertunjukan yang sangat menawan dengan accoustic dengan cita rasa tinggi
nilai seni nya. Pencahayaan dan sound
system yang begitu fantastis. Amboi indah nian andai ada di nanggroe-ku.
Setelah semua siap diatas panggung, pintu
penonton-pun dibuka, penonton memenuhi setiap jengkal ruangan. Sebagian kecil penonton berasal dari Indonesia dan sebagian besarnya lagi adalah dari belahan Eropa
Pertunjukan pun dimulai dengan lagu
pembuka HPH, sebuah lagu yg peduli terhadap kelestarian hutan. Pancingan lagu
pertama cukup mengena hingga penonton mulai hanyut dalam nada-nada dan
gerakan-gerakan yang dimainkan.
Suasana semakin ramai dengan tampilnya lagu Asai Nanggroe, Mungkar wa Nangkir, Tarek Pukat, Lagu Rapa i dan Meuseunoh yang heroik. Lagu-lagu tersebut berhasil menghipnotis penonton untuk ikut bergerak tanpa henti mengikuti irama lagu, hingga tak terasa lagu penutup Hoom dimainkan dan mengundang decak kagum dan rasa penasaran penonton, namun pertunjukan akan segera berakhir.
Suasana semakin ramai dengan tampilnya lagu Asai Nanggroe, Mungkar wa Nangkir, Tarek Pukat, Lagu Rapa i dan Meuseunoh yang heroik. Lagu-lagu tersebut berhasil menghipnotis penonton untuk ikut bergerak tanpa henti mengikuti irama lagu, hingga tak terasa lagu penutup Hoom dimainkan dan mengundang decak kagum dan rasa penasaran penonton, namun pertunjukan akan segera berakhir.
Gemuruh dan riuhan standing applaus yang tak henti-henti,
para penonton bersorak more ..more..
hingga team KanDe yang seharusnya menyudahi penampilan menuruti permintaan
penonton untuk memainkan lagu ekstra Aneuk
Raja diiringi tepukan penonton secara terus menerus.
Akhirnya KanDe harus menyudahi
performance malam itu di Paradiso Hall, dikarenakan waktu untuk pertunjukan
KanDe telah over. Jabat tangan dan pelukan penonton serta berbagai ucapan
pujian pun mengantarkan team KanDe menuju ruang ganti.
Alhamdulillah tugas dalam mengenalkan
musik Negeri dan Daerah sendiri berhasil ditunaikan dengan sempurna. Terima kasih
Holland Festival, semoga kita bertemu lagi di lain waktu. Salam budaya.***
