BANDA ACEH_ Grup Musik Kande untuk kesekiankalinya kembali memenuhi undangan dari belahan Eropa dalam iven Holland Paradiso Festival ...
BANDA ACEH_ Grup Musik Kande untuk kesekiankalinya kembali memenuhi undangan dari belahan Eropa dalam iven Holland Paradiso Festival di Amsterdam. Salah satu alasan diundangnya grup musik papan atas Aceh tersebut dalam iven internatsional tersebut adalah karena musik Kande dianggap memiliki banyak pengaruh Sufi abad ke 16 dan berjenis rock kontemporer. Seperti ditulis dalam situs www.hollandfestival.nl.
Tidak diragukan lagi memang, band yang berasal dari Ibukota Provinsi Aceh ini memiliki kemampuan mumpuni dalam memainkan berbagai jenis instrumen musik Aceh, seperti Rapai, Geundeurang dan Seurune Kalee. Selain itu, mereka juga mampu memadukannya dengan berbagai instrumen musik modern. Adalah Rafly, putra Aceh kelahiran Samadua Aceh Selatan, yang menjadi pelopor lahirnya grup musik ini. Rafly adalah seorang vokalis dengan lengkingan suaranya yang khas.
Di tahun delapan puluhan Rafly adalah juga seorang bintang rock yang terkenal. Perubahan haluan bermusiknya diduga diilhami ketika ia sedang berada di masjid. Menurut pengakuannya, saat berada di mesjid, ia seperti merasa terpanggil untuk berbagi pengalaman yang lebih dalam tentang Islam. Maka kemudian kita pun telah menikmati musik dengan lirik-lirik yang berhubungan dengan kedamaian, lingkungan dan agama.
Dalam festival ini, tentu saja Rafly tidak sendiri. Sebanyak 12 personil yang merupakan orang-orang Kande pun ikut serta. Mereka adalah Yusufri, Chairiyan, Zulkifli, Zulfikar, Syafrul, Teuku Hariansyah, Munzir, Fadhlul Suni, Indra, Dewi Lisnadia dan Trio Ananda.
"InsyaAllah kita akan berangkat menuju Amsterdam pada hari Selasa, Tanggal 13 Juni 2017, dalam rangka memenuhi undangan Holland Festival, untuk mengisi Event A Night Indonesia di venue paradiso" ungkap Chairiyan melalui sambungan telepon kepada acehmediart.com.
Adapun performance yang akan dipresentasikan selama di Holland diantaranya adalah berjudul Saleum, rapai, HPH, Meuseunoh, Rawa Tripa, Hoom, dan beberapa lagu pilihan lainnya. Dalam acara bergengsi di Eropa ini, tentu saja mereka sedang mengangkat harkat dan martabat musik Aceh ke kancah dunia. Maka beri tepuk tangan yang meriah lagi buat mereka, Lempap!
Harapannya, dengan terselenggaranya acara ini grup Kande akan semakin berjaya, solid dan tetap semangat dalam menghadirkan karya-karya barunya. "Semoga kerja keras Kande untuk menghadirkan yang terbaik bagi Aceh dan dunia dapat menginspirasi grup-grup kesenian lainnya di Aceh" Ujar Chairiyan selaku manager grup Kande menutup pembicaraan. ***(Dedy Kalee)