BANDA ACEH _ Pameran seni rupa cikaci-kaci "cilet-cilet karya kon karya cilet-cilet" dalam rangka memperingati hari bumi diu...
BANDA
ACEH_ Pameran seni rupa cikaci-kaci "cilet-cilet
karya kon karya cilet-cilet" dalam rangka memperingati hari bumi diulang
tahun kota Banda Aceh ke 812 dibuka dengan tabuhan rapai Pasee yang membahana.
Selain
menghadirkan kurang lebih 120 karya perupa Aceh, dalam acara pagi ini juga disajikan
sebuah performance art dari mante art.
Sebuah karya kap lampu dari Oktaviani direspon mereka. Adalah fakhrurrazi yang
akrab di sapa Ogut dan Zaki Maulana, mante itu.
Dari
kejauhan mereka tampak abu-abu. Rupanya tubuh tanpa baju itu sudah dilumuri
lumpur tebal yang melekat di sekujur tubuh. Mula-mula kain alas vootstruk karya
Okta dilepas, Zaki dibaringkan kelantai, lalu disirami air lumpur dan tubuhnya
di bungkus laksana mayat. Alunan gerak tubuh di area pameran sesak dipadati
penonton yang mengapresiasi.
Akhirnya
kain putih yang terlumuri lumpur tersebut diletakkan kembali di posisi awal
dengan menambahkan daun basah dan kering. Hal ini menunjukan bahwasanya bumi
harus memiliki keseimbangan dan alam harus dijaga.
Lampu
disimbolkan sebagai penerangan bahwa bumi harus disirami dengan cahaya-cahaya
suci. Tidak dibakar atau dibumihanguskan. Hutan janganlah dibakar, namun mari
kita hijaukan.
Pengunjung
yang terlibat dalam menyaksikan performance ini terlihat begitu tergugah. Mante
art yang disajikan oleh Ogut dan Zaki setidaknya sudah mengajak penonton untuk
menjaga hutan. Kalo bukan kita siapa lagi. Selamat hari bumi. ***(Dedy Kalee)
