BANDA ACEH _ Sejumlah manusia berlumpur tampak berkumpul mengelilingi bola dunia. Pemandangan ini mengundang saya yang sedang melintas ...
BANDA ACEH_ Sejumlah manusia berlumpur tampak berkumpul mengelilingi bola dunia.
Pemandangan ini mengundang saya yang sedang melintas dari arah masjid raya
menuju ke jembatan Pante Pirak Simpang Lima. Akhirnya saya putuskan untuk balik
arah untuk menyaksikan gerangan apa yang akan di sampaikan.
Rupanya
bola dunia besar itu merupakan simbol dalam memperingati hari bumi. Pantas saja
hari ini bumi Serambi Mekkah dipenuhi aktivitas mahasiswa yang coba
menyampaikan aspirasinya di jalan.
Dari
kejauhan saya disamperin oleh seseorang yang ternyata dia juga seorang
mahasiswa saya di jurusan seni rupa. Ogut nama akrabnya. Ngobrol santai terjadi
diantara kami hingga dia mencoba memanggil beberapa teman lagi untuk bergabung
bersama saya.
Teguh
Darmawan selaku koordinator menyampaikan bahwa ini adalah aksi damai dengan
mengelinding bola dunia dan aksi teatrikal. Bumi berputar dan bencana selalu
ada bahkan kini planet ini seakan tua sambungnya.
Aksi
damai yang diikuti kurang lebih 70 orang itu merupakan acara dari UKM PALH SMAK
Serambi Mekkah. Guru, siswa, masyarakat dan mahasiswa ikut gabung bersatu visi
menyampaikan aspirasinya dalam acara ini.
“Kelestarian
lingkungan saat ini makin langka ditemui. Rusaknya alam bukanlah alami
melainkan ini diakibatkan adanya campur tangan atau ulah manusia” Kata Teguh. Adapun
dalam acara ini, rute yang dilalui adalah start dari depan Sinbun
Sibreh-Barata-Taman Sari-Simpang Jam-Meuligoe Gubernur dan kembali ke titik
awal.
Hari
bumi merupakan acara dunia. Lingkungan dan kelestariannya adalah memang
tanggungjawab kita bersama. Menjaga, seperti orang-orang yang sedang
melangsungkan acara ini.
Aktivitas 22 April di bumi Serambi Mekkah ini setidaknya menjawab bahwa bumi kita saat ini sudah kritis. Kerusakan lingkungan dari awan hingga lautan sesak dipenuhi sampah. Mari jaga bumi, atau kita sudah ada tempat lain selain planet ini? Nah...***(Dedy Kalee)
Aktivitas 22 April di bumi Serambi Mekkah ini setidaknya menjawab bahwa bumi kita saat ini sudah kritis. Kerusakan lingkungan dari awan hingga lautan sesak dipenuhi sampah. Mari jaga bumi, atau kita sudah ada tempat lain selain planet ini? Nah...***(Dedy Kalee)
