YOGYAKARTA_ Seniman Perantauan Atjeh (SePAt) melalui salah satu Dewan Presidiumnya Muhammad Chandra Rizqi menyampaikan apresiasi yang ...
YOGYAKARTA_ Seniman Perantauan Atjeh (SePAt) melalui salah satu Dewan Presidiumnya Muhammad Chandra Rizqi menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada sanggar-sanggar ataupun komunitas-komunitas seni di luar Aceh yang telah menampilkan berbagai jenis kesenian Aceh dalam rangka menggalang dana untuk korban gempa Pidie Jaya.
"Mereka telah menampilkan rasa cintanya pada Aceh, dengan mempertunjukkan identitas Aceh di hadapan masyarakat banyak. Lewat seni, mereka bukan saja meminta pertolongan, namun telah memberi sesuatu yang berharga bagi banyak orang. Kami sangat mengapresiasi mereka. Terimakasih dan salam kami untuk mereka semua. Teruslah berbuat untuk Aceh" Ungkap lelaki yang akrap dipanggil Bangcoi kepada acehmediart.com pada Kamis malam (15/12/2016).
Perlu diketahui, bahwa dalam rangka menggalang dana untuk korban gempa di Pidie Jaya, banyak sanggar ataupun komunitas seni di luar Aceh yang turun ke jalan dan mengadakan berbagai acara dengan menampilkan beragam jenis kesenian yang berasal dari Aceh. Tidak cuma dalam bentuk seni pertunjukan, namun juga dalam bentuk seni lainnya.
Di kota seperti Yogyakarta, puluhan sanggar seni Aceh bersama-sama mengadakan aksi penggalangan dana pada pusat-pusat keramaian. Ratusan orang terlibat dalam aksi solidaritas yang diinisiasi bersama ini. Hal serupa juga mungkin terjadi di kota lainnya di luar Aceh, namun luput dari perhatian media.
Kesenian Aceh terbukti menjadi media yang efektif dalam menggalang rasa kebersamaan, seperti halnya filosofi dari kesenian Aceh itu sendiri. Tidak terhitung berapa banyak bentuk dari rasa peduli yang didapat ketika seni menjadi seperti magnet yang mengumpulkan orang-orang dari berbagai tempat.
Ikut melestarikan, mempopulerkan, dan menjadikan kesenian Aceh sebagai media untuk membantu orang lain sepertinya telah menjadi budaya bagi diaspora Aceh. Ini tentunya dilakukan secara sukarela dan tanpa support dari pemerintah Aceh sendiri. Banyak sanggar seni Aceh di luar Aceh yang menampilkan kesenian Aceh dengan atribut seadanya. Memprihatinkan tentunya. Di tengah gencarnya promosi wisata Aceh dengan dana besar, namun sepertinya mengabaikan kekuatan besar yang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Terimakasih pada duta-duta Aceh yang sebenar-benarnya.***
