Aceh Film Festival (AFF) sebagai bagian dari bentuk apresiasi bagi para penggiat film Aceh, nasional dan Internasional. Selain menjadi aj...
Aceh
Film Festival (AFF) sebagai bagian dari bentuk apresiasi bagi para penggiat
film Aceh, nasional dan Internasional. Selain menjadi ajang yang mempertemukan
para pembuat film dengan penontonnya, AFF juga sebagai ruang untuk menjadikan
film sebagai bagian dari pembelajaran alternatif, kritis dan peduli pada gerak
semesta dan segenap kebudayaannya. Aceh Film Festival pertama kali diadakan
pada tahun 2015 yang diinisiasikan oleh Aceh Documentary dan ikut serta
beberapa komunitas seni serta komunitas film di Banda Aceh yang gelisah dengan
kondisi sosial dan budaya di Aceh yang notabenenya sebagian anak muda cenderung
suka pada wacana dan praktik politik sebagai panglima.
AFF
merupakan pesta komunitas film di Aceh, Nasional maupun International untuk
mengapresiasi, menuangkan gagasan dan dialektika tentang bagaimana kita
memaknai pengalaman kehidupan sehari-hari untuk bisa dijadikan sebuah seni film
yang mampu merekam kehidupan manusia. Disisi Lain keberadaan AFF juga untuk
mendukung kehidupan iklim perfilman Nasional dengan gagasan ke-Acehannya.
Tahun
2016 ini Aceh Film Festival mengangkat tema “HAMBO”, Hambo merupakan sebuah
ungkapan yang mengandung makna besar bagi masyarakat Aceh yaitu suatu proses
psikis yang melahirkan sebuah perbuatan yang harus dilakukan segera serta
didukung oleh sikap keberanian kemandirian dalam kondisi tertentu. Tema besar
tersebut tercermin dalam program-program AFF 2016. Adapun alasan pilihan
terhadap tema tersebut sebagai bentuk ruang refleksi atas apa yang telah
terjadi di Aceh terutama persoalan HAM yang pernah terjadi di Aceh, sehingga
mampu melahirkan sikap yang berani berpikir, berani memilih, mandiri dalam
berbuat melalui proses dialektika seluruh pelaku seni terutama komunitas yang
mencintai film sebagai ruang alternative dalam mewujudkan tema tersebut.
Program-program
unggulan AFF antara lain Gampong film, sebuah bentuk tontonan
layar tancap dan sebagai bentuk apresiasi masyarakat terhadap film sineas local
dan nasional. Pada tahun 2016, Aceh Film Festival telah berhasil melakukan pemutaran
di sebelas kabupaten/kota di Aceh yang berlokasi dikawasan Gampong (desa). Kelas Kritik Film, Program diperuntukkan
untuk umum yang ingin belajar bagaimana melihat sebuah film dari sudut pandang
kritis dan kerangka sistematika kritik. Bahwa film tidak sebatas tontonan. Ada
alur kerja dan birokrasi yang mengatur guna, bentuk, waktu, jangkauan, dan
kemungkinan kehadirannya di ruang publik. Kelas Keaktoran, diperuntukkan untuk komunitas film Fiksi dan
teater, dalam mendalami dan menguatkan pengetahuan serta pengalaman akting atau
keaktoran. Special Srekening, Pemutaran
film-film terbaik (film tamu) dari dalam dan luar negeri. Dan di akhir
pemutaran dilanjutkan diskusi bersama dengan pembuat film. Forum Komunitas, forum sharing tukar
informasi dan pengalaman dengan seluruh komunitas film Indonesia dan diskusi
dengan Film Maker Nasional dan Lokal. Award
Night, malam penganugrahan (Awards Night) yang diperuntukkan bagi Sineas Aceh Documentary Competition dan Aceh
Documentary Junior serta menjadi puncak acara penutupan AFF 2016.
Pokok Jih Hamboo, meunan kira ju, aleh pue hom ih, per keper keper, berrehh.!!!