Sigli - Sabtu lalu, film dokumenter karya sineas Aceh telah berhasil menyita perhatian masyarakat Sigli. Pemutaran film-film dokume...
Sigli - Sabtu lalu, film dokumenter karya sineas Aceh
telah berhasil menyita perhatian masyarakat Sigli. Pemutaran film-film
dokumenter ini ditayangkan di lapangan Gampong Blang Garot dan Gampong Dayah
Caleue. Pemutaran dilakukan dengan menggunakan mobil bioskop atau layar tancap.
Lepas Isya, masyarakat berbondong-bondong
datang untuk meramaikan pemutaran film dokumenter ini. Antusias warga terlihat
jelas saat lapangan mulai dipadati penonton, bahkan rintik hujan pun tidak
mengurangi semangat warga Gampong Dayah Caleue untuk terus melanjutkan tontonan
hingga usai.
Sebelum konflik melanda Aceh, pemutaran film
dengan menggunakan layar tancap sudah sering dilakukan. Pemutaran selalu
diadakan pada malam hari. Namun, semenjak konflik hingga saat ini, masyarakat
Sigli belum pernah sekali pun menonton kembali layar tancap. Terakhir kami
menonton film dokumenter di layar tancap itu ketika sebelum konflik, diadakan
di lapangan bola kaki Desa Keubang, jika kita tanya kepada generasi sekarang
mereka tidak akan tau bagaimana rasanya menonton film di layar tancap, Ungkap
Mukhtar selaku Geusyih Gampong Blang Garot.
Kenyataannya benar seperti yang diungkapkan
oleh Pak Mukhtar, masyarakat sangat menginginkan film dokumenter seperti ini
dapat diputar kembali. Menurut mereka, film dokumenter telah mengajarkan kita
bagaimana menjaga kearifan lokal agar terus bertahan, pendidikan, kebudayaan,
serta nilai-nilai estetika lainnya yang menurut mereka sangat pantas dijadikan
tontonan terbaik bagi masa depan generasi penerus Aceh berikutnya.
Malam semakin larut, film terakhir telah
selesai diputar, salah seorang warga datang menghampiri panitia, Masih banyak
film yang begitu? Kapan kalian ke sini lagi? Film semacam itu harus banyak
dibuat, kemudian dibawa ke kampung-kampung untuk diputar, agar kami bisa
menonton, dan anak-anak kami bisa mengetahui kearifan lokal Aceh, dan
identitasnya sebagai orang Aceh, kami jangan dibodohi selalu, apalagi sekarang
zamannya menebar janji Minta warga Gampong Blang Garot itu.
Kerinduan akan hadirnya teknologi tontonan Film
dalam ruang-ruang seperti bioskop memang sudah sangat diinginkan oleh
masyarakat, namun pemutaran film-film lewat layar tancap jelas lebih memberi
dampak positif bagi penikmat. Ditambah lagi film dokumenter atau fiksi yang
ditayangkan lebih bersifat kepada pembelajaran. Dampaknya jelas terlihat
positif bagi kemajuan Aceh di masa depan. Lewat Gampong Film, sineas-sineas
Aceh berharap tontonan ini mampu mengembalikan kembali ingatan-ingatan masyarakat
Aceh terhadap kebudayaan yang mulai rusak karena masuknya budaya asing, kita
tidak boleh lupa sampai kapan pun identitas daerah sebagai Nanggroe yang
Bersyariat, dan kekuatan qanunnya.
Gampong Film adalah satu diantara beberapa
program lainnya yang diadakan oleh Aceh Documentary (Adoc) dalam event Aceh Film
Festival (AFF) 2016. Proses pemutaran film lewat layar tancap juga akan
ditayangkan di beberapa Kabupaten/Kota di Aceh. Setelah sukses pemutarannya di
Sigli, Gampong Film selanjutnya diadakan di Bireun, Lhoksemawe, Aceh Utara,
Aceh Besar, Banda Aceh, dan Meulaboh. Pantengin terus jadwal pemutaran Gampong
Film di Gampong Anda!
