Banda Aceh - Aceh Film Festival (AFF) melalui media filmnya secara konsisten terus membuat program-program pemutaran film di seluruh ...
Banda Aceh - Aceh Film Festival (AFF) melalui media filmnya secara konsisten terus membuat program-program pemutaran film di seluruh Aceh. Pemutaran secara independen ini akan diadakan di gampong-gampong seluruh kabupaten/kota di Aceh. Melalui program “Gampong Film” dalam AFF, mereka akan memutar lebih dari 5 film dokumenter dengan gaya penuturan cerita yang berbeda. Film yang ditayangkan bercerita tentang realita yang terjadi dalam masyarakat Gampong di Aceh.
Program “Gampong Film” tahun ini akan dimulai dari kabupaten Pidie, tepatnya di dua Gampong berbeda, Gampong Blang Garot Kecamatan Indrajaya pada hari Rabu tanggal 7 September 2016 dan Gampong Keutapang Caleue di kecamatan yang sama pada hari Selasa tanggal 6 September 2016. Pemuataran dilakukan setelah shalat Isya.
Dalam kunjungannya ke Pidie, tim AFF dalam hal ini telah melakukan kerjasama dengan pihak Gampong yang diwakili oleh Geusyik dari kedua gampong tersebut. Keduanya sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Dulu saat saya masih muda, terakhir kali kami nonton film dokumenter itu di layar tancap, yang dipasang di lapangan bola kaki Gampong Keubang, saya sangat senang jika budaya menonton ini di lakukan kembali, saya mendukung penuh kegiatan Aceh Film Festival ini diadakan di Gampong kami, Gampong Blang Garot” imbuh Afifuddin, Geusyik Gampong Blang Garot.
Tidak cuma Geusyik Afifuddin, semua perangkat gampong juga ikut mendukung acara tahunan ini. Ketika mendengar tentang pemutaran film, memori kolektif mereka langsung tertuju ketika adanya pemutaran film di masa muda mereka, saat bioskop masih ada di kota Sigli. Menurut mereka, layar tancap bukan hal baru di Aceh, hanya saja kegiatan tersebut tidak ada lagi semenjak terjadi konflik bersenjata. Anak-anak generasi sekarang harus dikenalkan pada hal-hal positif seperti menonton film dokumenter yang diadakan secara independen.
Sementara Ketua Pemuda Gampong Blang Garot berharap, pemutaran film ini bisa menjadi media positif bagi anak muda di Gampongnya. "Menonton merupakan hal yang positif, kita akan membawa generasi muda untuk lalai dalam hal-hal yang positif, untuk menghindarkan mereka dari kriminalitas dan narkoba” ungkap Muammar Khadafi, Ketua Pemuda Gampong Blang Garot.
Muammar Khadafi atau yang biasa disapa Komar memang sempat berwacana untuk memutar film Cut Nyak Dhien saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 agustus 2016, namun karena ketiadaan proyektor dan layar putih, maka hal itu ditunda. Hadirnya Tim Aceh Film Festival menjadi angin segar baginya. (Akbar Ransanjani)
Program “Gampong Film” tahun ini akan dimulai dari kabupaten Pidie, tepatnya di dua Gampong berbeda, Gampong Blang Garot Kecamatan Indrajaya pada hari Rabu tanggal 7 September 2016 dan Gampong Keutapang Caleue di kecamatan yang sama pada hari Selasa tanggal 6 September 2016. Pemuataran dilakukan setelah shalat Isya.
Dalam kunjungannya ke Pidie, tim AFF dalam hal ini telah melakukan kerjasama dengan pihak Gampong yang diwakili oleh Geusyik dari kedua gampong tersebut. Keduanya sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Dulu saat saya masih muda, terakhir kali kami nonton film dokumenter itu di layar tancap, yang dipasang di lapangan bola kaki Gampong Keubang, saya sangat senang jika budaya menonton ini di lakukan kembali, saya mendukung penuh kegiatan Aceh Film Festival ini diadakan di Gampong kami, Gampong Blang Garot” imbuh Afifuddin, Geusyik Gampong Blang Garot.
Tidak cuma Geusyik Afifuddin, semua perangkat gampong juga ikut mendukung acara tahunan ini. Ketika mendengar tentang pemutaran film, memori kolektif mereka langsung tertuju ketika adanya pemutaran film di masa muda mereka, saat bioskop masih ada di kota Sigli. Menurut mereka, layar tancap bukan hal baru di Aceh, hanya saja kegiatan tersebut tidak ada lagi semenjak terjadi konflik bersenjata. Anak-anak generasi sekarang harus dikenalkan pada hal-hal positif seperti menonton film dokumenter yang diadakan secara independen.
Sementara Ketua Pemuda Gampong Blang Garot berharap, pemutaran film ini bisa menjadi media positif bagi anak muda di Gampongnya. "Menonton merupakan hal yang positif, kita akan membawa generasi muda untuk lalai dalam hal-hal yang positif, untuk menghindarkan mereka dari kriminalitas dan narkoba” ungkap Muammar Khadafi, Ketua Pemuda Gampong Blang Garot.
Muammar Khadafi atau yang biasa disapa Komar memang sempat berwacana untuk memutar film Cut Nyak Dhien saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 agustus 2016, namun karena ketiadaan proyektor dan layar putih, maka hal itu ditunda. Hadirnya Tim Aceh Film Festival menjadi angin segar baginya. (Akbar Ransanjani)