Tim Tari Aceh Unsyiah, Sumber Foto: Istimewa Banda Aceh _Misi kebudayaan Aceh kembali akan dibawa ke hadapan masyarakat asing. Amerik...
![]() |
Tim Tari Aceh Unsyiah, Sumber Foto: Istimewa |
Banda Aceh_Misi kebudayaan Aceh kembali akan dibawa ke hadapan masyarakat asing. Amerika Serikat adalah negara tujuannya. Kali ini, kesempatan sebagai pejuang budaya tersebut dimiliki oleh Tim Tari Aceh yang berasal dari Pusat Seni Unsyiah. Mereka yang telah diberangkatkan pada hari Rabu tanggal 13 Februari 2015 tersebut akan dipimpin langsung oleh Ari Pahlawi, dosen sekaligus koordinator bidang pengembangan program Pusat Seni Unsyiah.
Serangkaian agenda seperti pertunjukan seni, workshop, dan simposium, yang merupakan bagian dari event budaya “Muslim Women's Voices” yang diselenggarakan oleh Center for the Arts (Pusat Seni) Wesleyan University, serta the Asia Society’s ‘Creative Voices of Muslim Asia’ Initiative akan diadakan di sana. Selain di Wesleyan University, tim juga akan melaksanakan kegiatan serupa di 2 kampus lainnya di Boston dan Worcester.
Dalam kegiatan pelepasan yang dilaksanakan di Rektorat Unsyiah, Dr. Nazamuddin, Pembantu Rektor IV bidang Kerjasama berpesan agar selain menjaga stamina dan kesehatannya, tim juga diminta agar dapat melaksanakan misi kebudayaan ini dengan sebaik-baiknya.
Kegiatan ini dibiayai langsung oleh pemerintah negara bagian dan sejumlah lembaga swasta di Amerika Serikat, di antaranya: Asia Society dan Doris Foundation for Islamic Arts ini bernilai sekitar 36.000 US Dollars. Bantuan tersebut dipergunakan mulai dari biaya pembuatan visa, penerbangan domestic dan luar negeri, pengadaan alat dan kelengkapan pentas seni, uang saku dan lainya.
"Melalui misi budaya ini, diharapkan akan membina kerjasama baru antara Unsyiah dan lembaga-lembaga di Amerika tersebut, khususnya bidang kebudayaan dan seni, serta pengembangan bidang penelitian maupun penyelengaraan bidang akademik lainya atas seluruh program studi yang ada saat ini; khususnya persiapan terkini atas inisiasi pembentukan Fakultas Seni dan Humaniora [School of Arts and Humanities] di lingkungan Universitas Syiah Kuala" ungkap Ari Pahlawi.