Erlinda Sofyan Yogyakarta _ Satu-satunya Komponis perempuan asal Aceh yang bernama lengkap Erlinda Sofyan pada Kamis malam (9/10/1024...
![]() |
Erlinda Sofyan |
Dengan melibatkan 40 musisi muda, acara yang dimulai sejak pukul 19.30 WIB bertempat di Concert Hall ISI Yogyakarta tersebut berjalan dengan khitmat dan dihadiri oleh banyak tamu. Turut hadir Sutanto Mendut (praktisi dan komponis), Jennifer Lindsay (Peneliti dari the Australian National University), dan Michael Asmara (Komposer Kontemporer).
Sepuluh judul seputar kehidupan Sultan Iskandar Muda ( Raja Silan, Main perang-perangan, Berburu, Meuceen, Disiplin, Cermin Raja-raja, Laut Merah, Masa keemasan, Pasar dunia, dan Taman Khayali) yang diangkat ke dalam sebuah komposisi menggunakan instrument musik barat yang dipilih komponis alumni pascasarjana ISI Yogyakarta yang sekarang menjadi pengajar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh ini telah merubah imej orkestra yang selama ini dipertunjukkan untuk menghadirkan sesuatu yang berasal dari tradisi dunia Timur.
Royke B Koapaha salah satu dosen musik ISI Yogyakarta dalam komentarnya setelah pertunjukan berlangsung mengatakan bahwa malam ini Komponis telah menghadirkan sesuatu yang tidak ada dalam lingkungannya, yaitu tentang orkestra yang jarang ada di Aceh serta tentang kehidupan Sultan Aceh yang tersohor pada abad ke-16. "saya heran, karena Linda bisa menampilkan sesuatu yang tidak ada dalam lingkungannya. Saya melihat bahwa komponis ini punya mimpi, untuk menampilkan sesuatu di luar wilayahnya. Dunia benar-benar tanpa sumbu di tangan Linda, walaupun Linda juga sangat dekat dengan tradisi" ungkap Royke. Royke juga melanjutkan "yang paling penting di sini adalah di Aceh untuk sementara ini komponis yang dalam tataran diatonis kayaknya belum ada, selamat untuk Linda" ungkap Royke yang juga Seniman Musik.
Sementara Amna S Kusumo yang menjadi Direktur Yayasan Kelola Jakarta dalam komentarnya juga mengungkapkan hal senada, "tidak banyak komponis perempuan di Indonesia, Linda adalah salah satu peraih Hibah Cipta Perempuan Kelola 2014. Mendapatkan perempuan komponis dari Aceh bagi kami hal yang ajaib" Ungkap Perempuan ini dengan bangga.
Setelah acara berlangsung pada malam hari (9/10/2014), pada Jumat (10/10/2014) diadakan pula diskusi ilmiah yang mengupas karya orkestra tersebut. Diskusi ini berlangsung di Gedung kuliah Fakultas Seni Perjunjukan ISI Yogyakarta pada pukul 03.00 WIB.