Fauzan Santa dalam sambutan pada malam AFI 2014 “Komunitas film bukan hanya orang-orang yang suka nonton film, akan tetapi juga orang...
![]() |
Fauzan Santa dalam sambutan pada malam AFI 2014 |
“Komunitas film bukan hanya orang-orang yang
suka nonton film, akan tetapi juga orang-orang yang juga berkomitmen untuk
berkontribusi pada dunia perfilman. Betul, komunitas film inilah yang
sebenarnya disebut Die Hard fans Film" kata Tamara Tiyasmara bersama Fachri
Albar yang menjadi host untuk mengumumkan pemenang nominasi kategori Komunitas
Film pada minggu (14/9/2014).
Liga Kebudayaan Komunitas Tikar Pandan Banda Aceh
adalah penerima penghargaan dari Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2014 ini. Acara
Apresiasi yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama
bersama dengan Badan Perfilman Indonesia ini diadakan di Istana Maimun, Medan,
Sumatera Utara.
Piagam Penghargaan untuk Liga Kebudayaan Tikar
Pandan diterima langsung oleh Fauzan Santa, salah seorang Praktisi Senior Film
Aceh yang berada lingkaran komunitas tersebut. Dalam kata sambutannya, Fauzan
Santa yang juga Kepala Sekolah Menulis Dokarim ini mengucapkan “Alhamdulillah,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ini sebuah hasil dari perjuangan panjang
komunitas kami di Aceh, untuk memperebutkan yang namanya ruang gelap. Kami memberi
makna ruang gelap itu kemudian dengan memutar film-film Indonesia yang bermutu
dan kemudian sepuluh tahun. Terimakasih banyak atas apresiasi besar yang
diberikan oleh AFI pada tahun ini. Ada satu pepatah dari orang tua kami; jika
ditanya orang kita berapa perkara rukun pintar, maka jawab rukun pintar hanya
satu perkara, nonton film yang baik budi
dan bermutu manikam. Terimakasih assamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”.
Mendapatkan penghargaan kategori Komunitas
tingkat nasional di tahun 2014 ini, Liga Kebudayaan Tikar Pandan berhasil menyisihkan
empat nominator lain dari berbagai daerah di Indonesia, yaitu Forum Lenteng dari
Jakarta, Komunitas Godong Gedang dari Banjarnegara, Komunitas Sarueh dari Padang
Panjang, dan Komunitas Sangkanparan dari Cilacap.
Direktur Liga Kebudayaan Komunitas Tikar Pandan
Azhari Aiyub kepada acehkita.co menyebutkan, penghargaan ini didedikasikan
kepada mereka yang menjadi penonton setiap film yang diputar di Komunitas Tikar
Pandan. "Ini kebanggaan bagi Aceh," kata Azhari Aiyub pada Senin
(15/9/2014).
Seperti yang diketahui, Komunitas Tikar adalah
salah satu komunitas yang selama sepuluh tahun terakhir telah aktif
memfasilitasi berbagai diskusi tentang film maupun Festival Film baik Nasional dan International. Pascatsunami, komunitas ini telah membentuk Episentrum
Ulee Kareng sebagai ruang yang menangani pemutaran film independen berkualitas.