Banda Aceh _ Tahun 2014 ini menjadi tahun ketiga Goethe-Institut di Indonesia membawa film-film terbaik berbahasa Jerman ke layar-layar b...
Banda Aceh_ Tahun 2014 ini menjadi tahun ketiga
Goethe-Institut di Indonesia membawa film-film terbaik berbahasa Jerman ke
layar-layar besar untuk penonton di Indonesia. Setelah debutnya pada tahun 2012
yang kemudian diikuti kesuksesan pada tahun 2013 dengan jumlah penonton
yang mencapai lebih dari 8.000 penonton. Suatu kehormatan bagi Aceh menjadi salah satu tempat pemutaran selain Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya,
Makassar, Denpasar, Palu dan Balikpapan.
Festival tahun ini akan sangat spesial dengan kedatangan dua bintang perfilman Jerman yaitu Nina Hoss dan Fritzi Haberlandt serta
Noėl Dernesch, sutradara film dokumenter
“Journey to Jah” yang yang
telah mendapat banyak penghargaan di
festival internasional. Program tahun ini terdiri dari 14 film yang telah
diseleksi dengan cermat dan merupakan produksi-produksi baru yang sudah diakui kualitasnya di tingkat internasional.
Katrin Sohns, Kepala
Bagian Program Budaya, Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara/
Australia/Selandia Baru, berharap dengan
adanya Festival Film GERMAN CINEMA 2014, penonton Indonesia dapat mengapresiasi
emosi-emosi kontras yang ditampilkan dalam film-film ini. Lebih lanjut, Katrin
menambahkan bahwa untuk program tahun ini, GERMAN CINEMA bertujuan untuk
menggambarkan lanskap perfilman Jerman saat ini selain tentunya berusaha untuk
menginspirasi penonton Indonesia dan membangkitkan minat terhadap film-film
Jerman.
“Kami yakin film Jerman
masa kini memiliki begitu banyak perkembangan yang menggembirakan antara lain
perspektif yang segar, sutradara-sutradara muda dan aktris serta aktor berbakat. Kami berharap
semua film akan dapat diakses oleh
khalayak luas dengan adanya teks terjemahan bahasa Inggris,” ujar Katrin.
Untuk pemutaran di Aceh sendiri akan
dilaksanakan pada Minggu, 24 Agustus
2014 di Episentrum Ulee Kareng: Jl. Tgk. Meunara VIII, No. 8. Garot. Aceh Besar (masuk melalui jalan depan Kantor Pemadam Kebakaran Kota Banda Aceh). Komunitas Tikar Pandan dan
Episentrum Ulee Kareng merupakan mitra lokalnya. Adapun terdapat tiga film cerita dari Jerman yang akan diputar di
Aceh yaitu Kaddisch für einen Freund (pukul 14.00 WIB), Das merkwürdige Kätzchen (The Strange Little Cat) (pukul 16.30 WIB),
dan Was bleibt (Home for the Weekend)
(pukul 20.00 WIB).
Putra Hidayatullah,
dari Komunitas Tikar Pandan (KTP), mengatakan bahwa program Festival Film
GERMAN CINEMA 2014 adalah momen penting untuk menonton film Jerman berkualitas
dalam rentang waktu produksi yang relatif masih baru. “Sejak tahun 2013 hingga
sekarang, KTP dan Goethe-Institut juga telah bekerja sama melaksanakan
pemutaran film Jerman tiap bulannya di Aceh,” tambah Putra.
Seluruh pemutaran
terbuka untuk umum dan gratis. Khusus
bagi penonton di Aceh, bagi yang tertarik menonton untuk dapat mendaftarkan
diri di formulir pendaftaran online di
situs www.tikarpandan.org. Tempat terbatas. Bagi yang sudah mendaftar dan
dikonfirmasi panitia, tiket nantinya dapat diambil sejak satu jam sebelum
pemutaran. Tiket on the spot hanya
disediakan dan dibuka jika masih tersedia kursi penonton. Semua film dalam
terjemahan bahasa Inggris, kategori Dewasa (D).
Acara ini terlaksana
berkat kerja sama Komunitas Tikar Pandan, Goethe-Institut Jakarta, Episentrum
Ulee Kareng, dan mitra pendukung lokal yaitu Sekolah Menulis Dokarim, Polyglot
Indonesia Chapter Aceh, LPM Perspektif Unsyiah, Aliansi Jurnalis Independen
Kota Banda Aceh, Muharram Journalism College, IloveAceh, Banda Aceh Info, Suarakomunikasi.com,
dan AJNN.net
Untuk informasi program
dapat menghubungi Putra (085262673007) dan melihat lini massa @pustakaTP, situs
www.tikarpandan.org, dan laman Facebook Liga Kebudayaan Tikar pandan.
==============================
Sinopsis
film yang diputar adalah sebagai berikut.
1. Sesi 1, 14.00 WIB, Kaddisch für einen Freund
Film cerita // 94 menit
// Jerman, 2011
Sutradara: Leo Khasin
// Pemeran: Ryszard Ronczewski, Neil Belakhdar, Neil Malik Abdullah, Sanam
Afrashteh, Kida Khodr Ramadan
Tumbuh di tengah kamp
pengungsi, remaja berusia 14 tahun Ali Messalam (Neil Belakhdar) sudah belajar membenci
“Yahudi“ dari kecil. Setelah berhasil keluar dari Lebanon, akhirnya keluarganya
mendapat tempat tinggal di daerah Kreuzberg, di Berlin, Jerman. Ali segera
mencoba berteman dan masuk lingkungan permainan anak-anak muda di
lingkungannya. Namun, hal itu ternyata tidak mudah. Ia harus membuktikan dulu
keberaniannya. Sebagai ujian, ia diminta oleh teman-temannya mendobrak flat
tempat tinggal seorang Yahudi-Rusia pensiunan tentara, Alexander (Ryszard
Ronczewski). Bersama-sama mereka merengsek masuk dan mengobrak-abrik segala
perabotan dalam flat itu. Sialnya, Alexander pulang lebih awal dari yang mereka
perkirakan dan berhasil mengenali Ali sebagai salah satu penjahat cilik yang
masuk ke rumahnya. Alexander melaporkan Ali ke polisi. Untuk dapat melepaskan
diri dari tuntutan termasuk ancaman deportasi yang mengikutinya, hanya ada satu
cara, Ali harus mendekati dan meminta dukungan dari orang tua yang dibencinya
itu.
Penulis skenario dan
sutradara Leo Khasin menceritakan dalam film debutnya mengenai konflik antara
bangsa Arab dan Yahudi, yang kali ini mengambil tempat di sebuah gedung tempat
tinggal di Berlin, tempat dua keluarga menjadi tetangga di dua lantai yang
bersinggungan. Filmnya adalah sebuah pernyataan untuk melawan kebencian
antarmanusia, baik dalam konteks lokal maupun global, yang diceritakan dengan
penuh kehati-hatian namun hidup dan dinamis.
Laman resmi film (http://www.xn--kaddischfreinenfreund-derfilm-tbd.de/)
Leo Khasin lahir pada
1973 di Moskwa, telah tinggal di Jerman sejak berusia sembilan tahun. Setelah
menyelesaikan kuliah kedokteran gigi, awalnya ia bekerja sebagai dokter gigi di
Berlin. Pada 2000 sampai 2001 Khasin belajar di Kaskeline Filmakademie Berlin.
Film yang menjadi tugas akhirnya di sana, Liebe Mutter, ditampilkan di festival
film Wismar dan mendapat penghargaan khusus Film Pilihan Penonton. Khasin
mengerjakan cerita untuk film pertamanya Kaddisch für einen Freund sejak 2006.
Selama beberapa tahun ia pernah bekerja sebagai dokter gigi di Berliner
Mehringplatz, lingkungan yang menjadi latar belakang terjadinya kisah dalam
film ini.
2. Sesi 2, 16.30 WIB, Das merkwürdige Kätzchen (The Strange Little Cat)
Film cerita // 72 menit
// Jerman, 2013
Sutradara: Ramon
Zürcher // Pemeran: Jenny Schily, Anjorka Strechel,
Mia Kasalo, Luk Pfaff,
Matthias Dittmer, Armin Marewski, Leon Alan Beiersdorf, Sabine Werner, Kathleen
Morgeneyer, Monika Hetterle, Gustav Körner, Lea Draeger
Karin (Anjorka
Strechel) dan Simon (Luk Pfaff) mengunjungi orangtua dan adik mereka Clara.
Malam itu mereka berencana makan malam bersama, beberapa kerabat lain juga
diundang. Setiap orang ambil bagian mempersiapkan berbagai macam hal, sesuatu
yang pasti bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari keluarga pada umumnya. Ada
ipar yang memperbaiki mesin cuci, Clara yang menulis daftar belanja, Ibu (Jenny
Schily) mempersiapkan makanan dan dua hewan peliharaan berkeliaran di dalam
rumah.
Namun, situasi yang
agresif terasa melingkupi semua orang. Tidak ada satu pun dari mereka tampak
bahagia sepenuhnya, terutama sang Ibu. Tetapi, ketidakharmonisan laten itu
tidak sampai meledak menjadi pertengkaran. Ada kedekatan di antara semua orang,
ada percakapan, meski kata-kata yang diucapkan mereka cenderung berakhir
menjadi monolog atau malah menggantung buntu. The Strange Little Cat adalah
sebuah eksperimen seorang sutradara muda yang mendekonstruksi kejadian
sehari-hari sebuah keluarga.
Laman resmi film
(http://www.peripherfilm.de/dasmerkwuerdigekaetzchen/)
Ramon Zürcher lahir
pada 1982 di Aarberg, Swiss. Ia belajar seni di Hochschule der Künste Bern
(HKB) di Swiss antara tahun 2002 sampai 2005 dengan pengkhususan Video. Pada
2005 ia mendapat penghargaan seni rupa Kiefer Hablitzel Preis untuk karya-karya
video seninya. Sejak 2006 ia belajar penyutradaraan di Deutsche Film- und
Fernsehakademie Berlin (DFFB). The Strange Little Cat adalah film panjang
pertamanya.
3. Sesi 3, Pukul 20.00 WIB, Was bleibt (Home for the Weekend)
Film cerita // 88 menit
// Jerman, 2012
Sutradara:
Hans-Christian Schmid // Pemeran: Lars Eidinger, Corinna Harfouch, Sebastian
Zimmler,
Ernst Stötzner, Picco
von Groote, Egon Merten, Birge Schade, Eva Meckbach
Günter (Ernst Stötzner)
dan Gitte (Corinna Harfouch) tinggal di satu villa indah di tengah alam dan
senang sekali ketika Marko (Lars Eidinger), anak lelaki mereka yang telah lama
tinggal di Berlin, datang mengunjungi mereka bersama si Zowie, cucu tercinta.
Anak-anaknya sudah mapan. Marko sedang ada di awal karirnya sebagai seorang
penulis; adiknya Jakob (Sebastian Zimmler) membuka tempat praktek dokter gigi
yang modern di daerah sekitar situ. Semuanya tampak lancar dan stabil. Sampai
satu hari Gitte, yang selama ini berada di bawah pengobatan karena depresi,
mengatakan bahwa dia merasa sudah sembuh dan tak perlu makan obat lagi. Anggota
keluarga yang lain melihat hal ini sebagai satu sinyal bahaya. Keluarga ini pun
pecah.
Dengan sekumpulan aktor
dan aktris kelas atas Jerman, sutradara Hans-Christian Schmid dalam karyanya
Home for the Weekend menyuguhkan tercerai berainya satu keluarga dalam beberapa
hari saja, namun juga bagaimana mereka berusaha saling menemukan kembali.
Setelah film-film sukses seperti Requiem (2006) dan Sturm (2009), film Home for
the Weekend adalah kerja sama ketiga antara Schmid dan penulis skenario Bernd
Lange. Film Home for the Weekend ditampilkan perdana dalam kesempatan Festival
Film Internasional Berlin Ke-62 pada 2012.
Laman resmi film
(http://was-bleibt.pandorafilm.de/credits.html)
Hans-Christian Schmid
lahir pada 1965 di daerah wisata di Bayern, Altötting. Dia belajar film di
Hochschule für Fernsehen und Film di Munich. Pada 1989 ia membuat film
pertamanya Sekt oder Selters, yang mendapat penghargaan di Festival Film
Independen di Osnabrück. Terobosan dibuatnya dengan film Nach Fünf im Urwald
yang merupakan film bioskop pertamanya. Untuk skenario film Nur Für eine Nacht
dia, bersama dengan Michael Gutmann, mendapat Penghargaan Singa Emas Televisi
RTL 1997 dan Adolf-Grimme-Preis.
Pendaftaran online penonton:
Sesi
1
http://goo.gl/5uyyfd
Sesi
2
http://goo.gl/9BFt9O
Sesi
3
http://goo.gl/RNKeaq