Bireuen – Dalam kontek budaya, terbukti bahwa mahasiswa tidak hanya peduli serta mendorong masyarakat aktif melestarikan seni dan buda...
![]() |
Bireuen – Dalam kontek budaya, terbukti bahwa mahasiswa tidak hanya peduli serta mendorong masyarakat aktif melestarikan seni dan budaya daerah, tetapi mahasiswa juga menjadi pemain penting dalam kegiatan pelestarian budaya itu sendiri.
Demikian pesan Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah yang dibacakan oleh Asisten III Pemerintah Aceh, Muzakkar A.Gani pada pembukaan Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) Aceh XII di Aula MA Jangka, Umuslim, Peusangan, Bireuen, Selasa (17/6/2014).
“Mudah-mudahan kegiatan Peksimida ini mendorong para mahasiswa Aceh meningkatkan kreativitas dan kemampuannya, sehingga kelak kuliah tidak hanya melahirkan pemikir dan tenaga ahli sesuai bidang yang ditekuninya, tetapi juga sebagai cendikiawan yang cinta kepada seni budaya dan tradisi daerah,” sebutnya.
Lebih lanjut Gubernur mengatakan, Pemerintah Aceh menyambut dengan suka cita pelaksanaan kegiatan Peksimida. “Mudah-mudah kegiatan ini mendorong para mahasiswa Aceh meningkatkan kreatifitas dan kemampuannya.”
Ketua Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Provinsi Aceh, Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC, dalam sambutannya mengatakan, Peksimida merupakan kegiatan yang berkesinambungan yang diselenggarakan oleh BPSMI Provinsi Aceh.
“Peksimida diselenggarakan dua tahun sekali untuk memberikan wadah bagi mahasiswa dalam menyalurkan minat, bakat dan kemampuan mahasiswa dibidang seni,” ungkap Alfiansyah.
Alfiansyah menambahkan, Peksimida juga dimaksudkan sebagai ajang memupuk rasa persaudaraan, kerjasama dan menjalin persaudaraan dan kesatuan antara mahasiswa dari berbagai daerah dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara Prof Dr Salamet Suparno dalam orasi ilmiahnya mengatakan, unsur-unsur budaya itu diantaranya, religius, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan dan sistem mata pencaharian.
“Untuk mempertahankan kebudayaan maka yang harus dilakukan adalah, merawat, mengembangkan dan memanfaatkan kebudayaan secara optimal,” ungkap mantan Rektor Universitas Seni Indoensia (USI) ini.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Peksimida Aceh, Ir Saiful Hurri MSi, meminta kepada dewan juri untuk menilai setiap tangkai perlombaan dengan objektif, jujur, dan adil. “Semoga peserta yang lolos sebagai sang juara benar-benar juara sejati, bukan juara titipan,” pesan Saiful.
Lebih lanjut, Saiful mengatakan, Peksimida ke XII Provinsi Aceh ini diikuti oleh 18 PTN/PTS se-Aceh dengan total peserta dan official sebanyak 396 orang. [HL]
Dikutip dari: atjehlink.com