Untuk mengenang para Syuhada yang syahid dalam bencana Gempa dan Tsunami yang melanda Aceh dan sekitarnya pada tanggal 26 Desember 2004...
Untuk
mengenang para Syuhada yang syahid dalam bencana Gempa dan Tsunami yang melanda
Aceh dan sekitarnya pada tanggal 26 Desember 2004 silam, Seniman Perantauan
Atjeh dan beberapa elemen organisasi mahasiswa dan palajar Aceh yang ada di Jogja
menggelar sebuah acara pada tanggal 26 Desember 2010.
Acara
yang bertema "SEMANGAT DALAM DOA" itu dimulai pada pagi hari dengan aksi damai di Bundaran UGM. Dalam aksi tersebut, pelajar dan mahasiswa Aceh
yang ada di Jogja mengajak masyarakat Aceh pada umumnya dan masyarakat Jogja
khususnya (yang tertimpa bencana Letusan Gunung Merapi) untuk kembali bangkit
dan menerima segala sesuatu yang telah diatur dan direncanakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa, dan kembali mengumpulkan semangat guna menyambut hari esok.
Disamping
itu, pelajar dan mahasiswa Aceh-Jogja juga melakukan aksi Protes terhadap Pemerintahan Aceh. Dalam protes tersebut teman-teman yang ada di Jogja
meminta agar para pemimpin yang duduk di kursi Pemerintahan Aceh untuk lebih memperhatikan masyarakat dan rakyat Aceh. Aksi tersebut selesai pada pukul 12.30 siang. Acara kembali dilanjutkan pada malam hari dengan acara pentas seni Aceh yang diadakan di Auditorium Kampus Pascasarjana Institut Seni
Indonesia (ISI).
Acara
ini dimeriahkan dengan penampilan Tari dan Musikalisasi Puisi. Acara dimulai
dengan menyanyikan lagu Aceh Lon Sayang, diikuti dengan penampilan berbagai
tarian Aceh seperti; Tari Ranup Lam Puan (Sanggar Tjut Nyak Dien Yogyakarta),
Tari Ratoeh Duek (SePAt DKK), Tari Ula-Ula (Teman-teman Aceh Tamiang), Tari
Tarek Pukat (SePAt DKK), Lagu Bungong Nanggroe (SePAt dan teman-teman ISI),
Tari Rapa'i Geleng (SePAt), dan Musikalisasi Puisi "Laut Surut"
(Jingga Gemilang/Asril/Dedy Kalee).***